Sesungguhnya perkataan SETIA HATI dengan singkatan SH, mengandung arti Diri yang setia kepada hati sanubari yang bersumber dari/selalu menghadap kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dijiwai oleh pengertian seperti tersebut di atas, Persaudaraan Setia Hati didirikan untuk menjadi wadah/tempat bagi mereka yang menghayatinya dan bersedia untuk mengamalkannya dalam bentuk persaudaraan yang kekal.

Pada dasarnya hakekat tata hidup Persaudaraan Setia Hati adalah satu usaha untuk menciptakan suasana hidup rukun yang nyata, berlandaskan rasa kekeluargaan yang mendalam dengan pengamalan rasa cinta dan kasih sayang, perikemanusiaan, dan budi pekerti luhur antara para Kadang SH khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

Falsafat hidup yang demikian tinggi mustahil menjadi satu kenyataan, tanpa dilakukan usaha penempaan diri yang mamadai, yakni dengan latihan-latihan, baik kejasmanian maupun kerokhanian. Di samping kepatuhan pada semua peraturan. tata-tertib Persaudaraan Setia Hati dengan ikhlas.

Karenanya bagi setiap Kadang SH dalam usahanya mencapai cita-cita bersama, tiada pilihan lain kecuali melakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh latihan Pencak SH serta senantiasa berusaha memahami dan menghayati Falsafah SH. Di samping selalu berpegang teguh pada Janji/Sumpah SH (Panca Prasetya), seperti yang telah diikrarkan/diucapkan pada saat diterima sebagai Kadang SH serta selalu menaati ketentuan-ketentuan di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut:

Persaudaraan Setia Hati sebagai Organisasi didirikan pada tanggal 22 Mei 1932 di Semarang, untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya, sebagai perwujudan dan ikrar bersama sejumlah Kadang SH dari Semarang, Magelang, Jogja, dan lain-lain.